PERAN
BIOINFORMATIKA DALAM BUDIDAYA PERIKANAN
Oleh
: Lukman Anugrah Agung
Berbagai penelitian
telah dilakukan untuk meningkatkan produksi budidaya perikanan. Salah satunya
ialah dengan pendekatan molekuler (genetik). Pendekatan secara molekuler
intinya ialah menelurusi, memanipulasi, atau menelurusi dan memanipulasmi
mekanisme melekuler khususnya DNA yang melatarbelakangi phisiologi dan
mengekspresikan sifat dari organisme budidaya. Dengan pemahaman fungsi genom,
maka komposisi dan ekspresi gen dapat diatur sedemikian rupa melalui sejumlah
pendekatan bio molekuler guna meningkatkan produksi dan kualitas budidaya.
Pada prinsinya
pendekatan biologi moelekuler dapat ditempuh dengan tiga tingkatan molekuler
yang berbeda . Pertama, studi pada tingkat DNA yang disebut (Anotasi Genom),
yaitu mengidentifikasi gen-gen pada suatu genom, yang kemudian menganalisis
letak dan fungsi gen-gen tersebut. Kedua, studi pada tingkat RNA
(Transkriptomika), yaitu menguji seluruh transkrip (produk transkripsi gen)
yang dihasilkan oleh suatu genom. Ketiga, studi pada tingkat protein
(Proteomika), yaitu menguji seluruh protein (produk translasi RNA) yang
dihasilkan oleh suatu genom. Ketiganya bertujuan untuk meningkuatkan kualitas
dan jumlah produksi budidaya perikanan.
ANOTASI
GENOM
Anotasi genom dapat dilakukan dengan menggunakan program
BLAST. Program BlAST berperan pada bidang contohnya pada penelitian mengenai
cloning hormone pertumbuhan pada ikan gurame. Perkembangan ikan gurame yang
relative lambat merupakan masalah dalam budidaya ikan gurame. Dengan cloning
hormon pertumbuhan gurame diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuhan ikan
gurame. Hormone pertumbuhan pada ikan gurame diekstrak kemudian dilakukan
cloning/ penggandaan dengan bakteri e
coli. Setelah melalui beberapa tahap dilakukan sekuensing pada DNA hasil
cloning untuk melihat urutan DNA nya. kemudian gen hasil cloning tersebut dianalisa
dan dicocokkan dengan DNA hormone pertumbuhan ikan yang ada di gen bank dengan
menggunakan program BLAST. Dengan menggunakan program BLAST dapat disimpulkan
bahwa gen hasil sekuensing merupakan growth hormone yang mengekspresikan
pertumbuhan pada ikan gurame. Bila tidak ada program BLAST, mungkin akan sulit
untuk menganalisa apakah gen hasil cloning benar benar merupakan hormone
pertumbuhan pada ikan gurame.
TRANSKRIPTOMIKA
Penggunaan DNA chip (microarray) merupakan cara terbaik
untuk mempelajari fungsi genom pada tingkat RNA. Microarray ialah suatu
lempengan yang membawa dna dalam urutan yang teratur. Microarray dibuat dengan
mesin untuk mentransfer ratusan hingga ribuan tetes DNA ke posisi tertentu pada
lempengan chip. DNA tersebut dinamakan Probe.
Probe dapat berupa cDNA yag mewakili hampir semua gen dari organisme. Sebagai
catatan cDNa merupakan DNA yang disintesis mrNA dengan bantuan enzim
transcriptase balik. Contoh pada bidang perikanan adalah pembuatan e-microarray
untuk mempelajari ekspresi gen pada ikan s. senegalensis. Microarray yang
dibuat merupakan mikroaray elektronik berdasar dari software dari Oryzon
genomic dengan menggunakan sekuens dna yang telah diketahui ekspresinya yang
berjumlah 5087-5208.
Mikroaray elektronik tersebut akan memudahkan para peneliti
dalam penelitian tentang ekspresi gen. Program ini dapat pula menyelidiki
perubahan dalam traksripsi gen selama diferensiasi gonad, pertumbuhan dan
maturasi, dan metamorphosis larva selama perkembangan.
PROTEOMIKA
Fungsi genom dapat dipelajari pada tingkat protein atau
tingkat translasi melalui analisis seluruh protein yang dihasilkan oleh suatu
organisme. Analisis protein skala besar seperti ini dikenal dengan sebutan
Proteomika. Analisis protein dalam bidang perikanan dapat digunakan untuk
pembuatan pakan ikan berdasarkan protein yang terkandung dalam tubuh ikan
tersebut. Hasil sequens yang didapat biasanya dicocokkan dengan program BLASTn
untuk mengetahui komponen asam amino penyandinya.
boleh juga nih tugas nya
BalasHapushttp://www.marketingkita.com/2017/08/wilayah-pemasaran-dalam-ilmu-marketing.html